JUAL PEMANCAR RADIO FM PEMANCAR TV TOWER ANTENA DLL KARANGPANDAN SOLO..... 0271 794 7140......085 293 222 425
RADIO NU SOLO ATAU LEBIH POPULER SIMA ANTENA

ADALAH BENGKEL PEMANCAR RADIO FM

PEMANCAR TV ANTENA PEMANCAR TOWER

DAN PERALATAN PENDUKUNG SIARAN RADIO FM

HUBUNGI http://radionu.blogspot.com

TLP 0271 794 7140 hp 085 293 222 425


Senin, 30 Agustus 2010

KONSEP POLIGAMI RADIO NU KARANGPANDAN SOLO

                                              KONSEP POLIGAMI RADIO NU KARANGPANDAN SOLO


,,,,,,,,,,JUAL PEMANCAR FM MURAH BERKWALITAS,,,,,,,,,,TOWER,,,,,,,,,,,ANTENA PEMANCAR ,,,,DLL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

                          Konsep poligami yang lebih bernuansa sosial dan menjauhkan diri dari memperturutkan syahwat, maka saya melihat aspek lain yang menurut saya lebih berbahaya daripada memperturutkan syahwat, yaitu kekufuran.Jujur saja, bagi perempuan masalah utama poligami adalah masalah perasaan … bukan masalah keadilan, bukan masalh mendekatkan kekeluargaan, bukan masalah menolong janda miskin, bukan masalah menolong anak yatim … ,
                          Lihatlah Rasul yang mulia yang paling adil yang isterinya adalah janda-janda tetap mendapatkan masalah dari isteri-isterinya …Tanyakan kepada isteri anda atau teman perempuan anda, atau mungkin anda sendiri, apakah jika mereka memiliki teman perempuan yang janda dan miskin maka mereka akan merelakan meminta suaminya menikah dengan temannya itu??? Saya yakin 99 dari 100 perempuan akan tetap menolak. Sakit mbaaak … sakiiiiiiit ….. , 
                           Ya itulah alasan utamanya.Saya sudah melihat banyak contoh dan komentar kaum perempuan dan para penasehat perkawinan yang berpusat pada perasaan … yah, perasaan … inilah sebenarnyaJadi, membicarakan aspek sosial poligami yang sangat mulia itu sangat baik, tapi tetap tidak menyelesaikan masalah keperempuanan dalam poligami itu sendiri … karena perasaan tidak dapat diselesaikan dengan wacana, tapi dengan kerelaan pelakunya masing-masing menahan diri dari kebencian dan tindakan berlebihan … ,,,,, 



                          Lihatlah misalnya Aisyah ummul mukminin ketika bersama Rasul dan beberapa sahabat dan pada saat itu ada seorang pelayan yang datang membawakan makanan untuk Rasul dari salah satu isterinya. Kecemburuan Aisyah langsung bangkit sehingga dia menepis makanan yang dibawa itu dan wadahnya pecah berantakan. Bayangkan, hal itu dilakukannya terhadap manusia paling mulia, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam di hadapan para sahabat. Jika saya yang mengalami, sungguh saya tidak yakin dapat bersabar,

                            Lihatlah Rasul yang hanya tersenyum dan berkata kepada sahabatnya, “Ibu kalian sedang cemburu.” Tapi juga diikuti perkataan selanjutnya, “wadah diganti wadah dan makanan diganti dengan makanan.” Maaf BAGI mbak, mbak, ketika anda cemburu dan berbuat buruk, kecemburuan itu wajar tapi keburukan tetap memiliki konsekuensinya.Ini adalah sebuah upaya memaklumi naluri perempuan tanpa membenarkan keburukan. Jadi, silahkan cemburu tapi tahanlah lidah dan tangan anda dari perbuatan buruk, karena itu akan memiliki konsekuensi tersendiri.



                             Jika KITA melihat bahaya dari suami-suami yang memperturutkan nafsu, yang dalam bahasa KITA serupa dengan perzinahan, maka sudahkah kita mengkhawatirkan perempuan-perempuan yang begitu memperturutkan perasaannya sehingga tidak takut terjerumus dalam kekufuran??? Bagaimana bisa kufur??? Ya, ketika kita menolak apa yang sudah jelas dari Allah bukankah itu dapat menjatuhkan kita pada kekufuran …


                              Dan kita dapat melihat banyak contohnya di zaman ini orang-orang yang mengingkari apa-apa yang sudah jelas dalam agama. Ada yang mengingkari wajibnya shalat, ada yang mengingkari wajibnya haji, ada yang mengaku sebagai nabi dan ada yang mengikuti nabi palsu itu …



                             Para ulama sudah menjelaskan bahwa mengingkari kewajiban shalat itu menjatuhkan pada kekufuran tapi tidak mau shalat tanpa mengingkarinya akan menjatuhkan kepada dosa besar. Kenapa? Karena shalat adalah ibadah yang sudah jelas, sudah pasti wajibnya baik melalui al Qur’an, as Sunah, ijma, qiyas dan kesepakatan ulama dan umat sejak awal hingga akhir.Begitu juga poligami adalah sesuatu yang jelas kebolehannya dalam al Qur’an, sunah, ijma ulama dan umat Islam,,,,,…  


                                  Lalu bagaimana sesuatu yang begitu jelas ini ditolak oleh sebagian orang dan dikatakannya haram???Kejelasan ini dalam bahasa adalah qath’I … dan para ulama ushul sudah menjelaskan bahwa penolakan pada sesuatu yang qath’I dalam agama dapat menyebabkan pelakunya jatuh ke dalam kekufuran. Tentu ini tidak berarti saya menuduh anda kufur atau mengajak yang lain untuk menuduh kufur … karena di masa sekarang ada alasan berupa syubhat yang besar dari pemikiran-pemikiran yang baru, sehingga kita yang awam ini agak sulit menentukan apakah ini sifatnya qath’I atau tidak. 



                                    Tapi dengan ini saya ingin mengajak anda, para muslimah, agar berhati-hati menjaga iman anda, dan jangan sampai kecemburuan anda menjatuhkan anda pada perbuatan yang divonis oleh para ulama sebagai kufur itu. Berhati-hatilah muslimah, berhati-hatilah.Jika kecemburuanmu begitu besar dan kau tidak mampu menahannya, mintalah berpisah secara baik-baik untuk menjaga agamamu dan ini dibenarkan … bukan karena cemburu atau tidak mau dimadu atau soal harta …
                                     Tapi karena menjaga agama, sebagaimana isteri Tsabit bin Qais yang meminta berpisah dari suaminya karena khawatir jatuh pada kekufuran berupa durhaka kepada suami … sebab, jika alasanmu adalah karena dunia, maka itu adalah alas an yang salah, dan nabi mengingatkan bahwa tuntutan cerai dari seorang perempuan tanpa alas an yang benar akan menghalanginya dari bau surga, apalagi memasukinya.
Terakhir, seperti kata al Qur’an : Bisa jadi apa yang kau sukai itu tidak memberikan kebaikan padamu, dan bias jadi apa yang kau benci itu ternyata baik untukmu. Allah yang Mahamengetahui dan kita tidak banyak mengetahui. Maka, pasrah kepada Allah adalah bagian dari iman


,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, http://radionu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar